Minggu, 11 Juli 2021

 

Cinta Allah Melalui Daun Bayam Duri dan Gula Merah


 








 

Salam literasi dan semoga sejahtera selalu

Ijinkan saya berbagi cerita mengenai serba serbi tanaman dan bumbu dapur di sekitar kita yang mudah-mudahan sangat bermanfaat bagi kita semua. Untuk sebagian orang, mungkin bayam duri menjadi salah satu jenis tanaman yang sering diabaikan keberadaannya di sekitar rumah. Oleh karena itu, seringkali tanaman ini dipacul atau dicabut karena durinya yang lumayan sakit jika tertusuk anggota badan. Tanaman ini tidak se-laku dan se-populer tanaman daun bayam sayur pada umumnya yang dijual petani sayur dan pedagang karena sampai saat ini pun saya tidak pernah melihat dan belum menemui abang-abang atau mpok-mpok penjual sayur menjajakannya di deretan gerobak keliling.

Mengenai  bahasan daun bayam duri dan gula merah, pada suatu hari saudara sepupu saya sedang membeli es batu. Kebetulan dia membelinya di warung kakak saya. Karena kakak saya sedang sibuk, dia mengambil sendiri es batu yang sudah keras ukuran plastik satu kg. Entah karena tidak terbiasa mengambil es batu yang tertanam keras di kulkas bersalju atau tidak hati-hati tetiba satu-dua batu es jatuh meluncur dan menimpah jempol kaki kanannya. Sakit dong, tentunya.  

Alhasil bisa dirasakan betapa sakitnya, dan dapat dibayangkan dalam hitungan jam jempol kakinya membengkak serta beberapa saat sedikit menggumpal darah di bagian sisi kuku. Biasanya, bengkak yang diakibatkan tertimpa benda berat semacam palu, batu, atau meja kayu di bagian kaki khususnya jempol  akan menyisakan bengkak dan rasa sakit yang teramat sangat, ngebet dan nyut-nyutan. Ada yang menyarankan untuk mengobatinya dengan obat merah Cina atau pergi ke dokter, tapi ada juga yang memberikan alternatif pengobatan ala kampung, dan "dijamin" tidak ngebet dan perih. Masa sih, dan akhirnya dicoba saran terakhir.

Mulailah seseorang disuruh mencari daun bayam duri delapan atau sepuluh lembar, dan jika memungkin seadanya saja karena musim kemarau biasanya bayam duri jarang tumbuh di daerah saya (ingat… yang diambil daunnya, bukan duri atau kembang halusnya). Setelah dapat beberapa lembar daun bayam duri, lalu dicuci sampai bersih. Kemudian daun tersebut ditumbuk dengan dicampur gula merah sebesar kepala jempol jari. Ingat, kombinasi daun bayam duri dan gula merah jangan ditumbuk di wadah pengulekan yang biasa digunakan untuk menggoyang cabai, bawang, dan cs-nya, tapi ditumbuk di wadah yang bersih dan steril semacam piring plastik atau mangkuk plastik. Atau jika mau, dimasukan saja daun bayam tersebut bersama gula merahnya ke dalam plastik minyak curah prapatan. Lalu ditumbuk  dengan menggunakan palu sampai halus. Setelah halus, kemudian borehkan ke bagian area jempol kaki yang tertimpa dan dibalut dengan potongan kain kasa atau potongan kain apapun yang tersedia dan disimpul/diikat (ingat, kain nya harus bersih) agar borehan daun bayam duri tersebut tidak ampar-amparan (bahasa kampungnya) dan menyerap ke dalam pori-pori luka.

Dan alhamdulilah, khawatir bayangan rasa sakit semalaman sirna tanpa nyut-nyutan dan pembengkakan. Dan besok paginya pun seperti tidak terjadi apa-apa dengan jempol kaki sepupu saya tersebut. Murah meriah, mudah didapat, dan tanpa rasa sakit menyiksa. Pengobatan instant tersebut ternyata tidak hanya dilakukan oleh sepupu saya, tetapi juga  tetangga sekitar dan orang tua yang pernah melakukannya. Insiden luka yang dialami berbeda-beda, ada yang bagian jari kaki tertimpah meja, tertimpa palu, terjepit sela pintu di jari tangan, atau bahkan terpukul palu saat menancapkan paku ke wadah tertentu. Dan alhamdulillah, dengan ijin Allah sembuh dan tiada rasa sakit njarem/ngebet yang menyiksa.

Ternyata apa yang Allah ciptakan sebesar dan sekecil apapun di dunia ini, pasti ada manfaatnya. Maha suci Allah dengan segala kekuasaan Nya.

 

Demikian sekedar berbagi pengalaman, wassalam.
Bekasi, 11 Juli 2021

 

Muhidin